Jumat, 27 Juni 2014

FAKTA KONSEP GENERALISASI

MENGKAJI MATERI IPS DI SD TENTANG FAKTA, KONSEP, GENERALISASI, NILAI, SIKAP DAN KETERAMPILAN IPS KELAS III
1.      Fakta
Fakta adalah  hal (keadaan atau peristiwa) yang merupakan kenyataan  yang sungguh-sungguh terjadi dan terjamin kebenarannya atau  sesuatu yang benar-benar ada terjadi. Fakta adalah segala sesuatu yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Artinya fakta merupakan suatu bukti terjadinya sesuatu. Bila sesuatu tersebut menyangkut kehidupan masyarakat banyak dan bersifat sosial, maka fakta tersebut disebut sebagai fakta sosial.
Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru. Fakta juga dapat menjadi
alasan untuk menolak teori  yang  ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang sudah ada. Di lain pihak, teori dapat merangkum fakta dalam bentuk generalisasi  dan prinsip-prinsip agar fakta lebih mudah dapat dipahami.
Banks (Ischak:2004:2.7) mengemukakan bahwa fakta merupakan pernyataan positif dan  rumusannya  sederhana. Ada kalanya guru juga perlu mencari upaya untuk lebih menjelaskan pengertian fakta ini dengan  cara yang sederhana misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, seperti berikut:
1)  Siapakah teman anda yang tidak hadir hari ini ?
2)  Ada berapa meja belajar yang ada di ruang ini ?
Jawaban yang dikemukakan siswa atas pertanyaan di atas merupakan fakta. Dengan demikian, akan disadari bahwa fakta itu amat banyak dan tak terhitung  jumlahnya. Namun, perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS. Pengetahuan yang hanya bertumpu pada fakta akan sangat terbatas. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1)  Kemampuan untuk mengingat fakta sangat terbatas
2)  Fakta bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan iklim di suatu kota, perubahan bentuk  pemerintahan, dan sebagainya
3)  Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus.
Fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam mata pelajaran IPS. Dengan kata lain bahwa fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau  beberapa peristiwa yang pernah terjadi. Fakta merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi.
2.      Konsep
Konsep merupakan salah satu komponen dasar yang harus  dikuasai untuk mempelajari IPS. Bila beberapa  fakta  dikumpulkan dan dilakukan penarikan kesimpulan, maka hasilnya disebut dengan konsep. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588), pengertian konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.  
Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).  Jadi  pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama. Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Contohnya keluarga, maka dalam konsep keluarga itu pasti ada bapak, ibu, anak, saudara dan lain-lain.
Konsep dapat dinyatakan dalam sejumlah bentuk konkrit atau abstrak, luar atau sempit. Beberapa contoh konsep yang bersifat konkret, seperti:
  1. Manusia
  2. Gunung
  3. Lautan
  4. Daratan
  5. Rumah
  6. Negara
  7. Barang konsumsi
  8. Pakaian
  9. Pabrik, dan lain-lain.
Contoh konsep yang bersifat abstrak sebagai berikut:
  1. Demokrasi 
  2. Kejujuran  
  3. Kesetiaan 
  4. Keadilan
  5. Kebebasan
  6. Tanggung jawab
  7. Hak
  8. Pertimbangan
  9. Sistem hukum, dana lain-lain.
Konsep dapat berupa sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau difinisi yang ditentukan. Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut atribut, misalnya konsep tentang sepeda motor dapat dijelaskan dengan atribut berikut :
a.       Kendaraan beroda dua.
b.       Digerakkan dengan mesin.
c.        Berbahan bakar bensin.

3.      Generalisasi
Generalisasi merupakan salah satu konsep  dasar yang harus dikuasai untuk mempelajari IPS, karena dalam pembelajaran IPS banyak konsep-konsep yang bersifat abstrak maupun konkret yang didasarkan atas fakta yang terjadi di lingkungan sekitar peserta didik.

Hubungan  antar dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara empiris dinamakan generalisasi. Oleh karena itu, generalisasi dapat berbentuk proposisi, hipotesis, inferens, kesimpulan, pemahaman, atau prinsip. 
Untuk lebih jelasnya tentang kedudukan generalisasi dalam IPS dapat kita simak pada ilustrasi seperti ini. Makin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat, maka makin tinggi tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut. Dapat dijadikan suatu dalil atau teori bahwa, tingkat pendidikan berhubungan positif terhadap tingkat kesejahteraan. Sedangkan konsep pendidikan dan konsep kesejahteraan merupakan suatu bahan kajian yang sangat penting dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ciri-ciri generalisasi sebagai berikut:
  1. Menunjukkan hubungan antara dua konsep atau lebih.
  2. Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukkan keseluruhan kelas dan bukan bagian atau contoh.
  3. Tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.
  4. Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas dasar  penalaran dan bukan hanya berdasarkan pengamatan semata.
  5. Berisi pernyataan-pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya diuji berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan mengguna-kan sistem penalaran dan equity.
4.    Nilai dalam IPS
Nilai yang dianut seseorang tercermin dari sikapnya. Nilai bersifat utuh, yakni sistem di mana semua jenis nilai terpadu saling mempengaruhi dengan kuat sebagai satu kesatuan yang utuh.
Menurut Kosash Djahari niali juga bersifat abstrak. Oleh karena itu, yang dapat dikaji hanya indikator-indikatornya saja yang meliputi cita-cita, tujuan yang dianut seseorang, aspirasi, sikap yang tampak, perasaan yang diutarakan, dan perbuatan yang dikemukakan.
Nilai menyangkut ranah afektif yang sangat perlu diajarkan kepada siswa, agar siswa menerima nilai dengan sadar, mantap, dan dengan nalar yang sehat. Diharapkan agar para siswa dalam mengembangkan kepribadiannya menuju jenjang kedewasaan memiliki kemampuan untuk memilih dan menentukan nilai yang menjadi anutannya.
5.      Sikap dalam IPS
Menurut Thursone sikap adalah keseluruhan dari kecenderungan perasan, pemahaman, gagasan, dan rasa takut, perasaan terancam, dan keyakinan tentang kesatuan hal.
Menurut Rochman Natawijaya sikap adalah kesiapan seseorang untuk memeperlakukan suatu objek, di dalam kesiapan itu pada aspek kognitif, afektif, dan kecenderungan  bertindak. Kesiapan sendiri merupakan penilaian positif dan negatif dengan intensitas yang berbeda-beda untuk waktu tertentu, kesiapan itu sendiri bisa berubah-ubah.
6.      Keterampilan dalam IPS
a.    Keterampilan intelektual atau analisis
Keterampilan ini merupakan kemampuan atau kecakapan siswa untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa dengan tujuan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
b.    Keterampilan personal
Keterampilan ini ada yang bersifat praktis atau keterampilan psikomotorik, seperti keterampilan berbuat. Keterampilan praktis ini tampak pada hal kemampuan siswa menggambar, membuat peta, membuat model dan sebagainya.
c.    Keterampilan sosial
Keterampilan ini melalui kehidupan dan kerja sama, belajar memberi dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran sosial.
Contoh-contoh Keterkaitan antara Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap dan Keterampilan materi IPS SD Kelas III tenten Lingkungan sebagai berikut:
1.      Contoh Fakta dalam materi lingkungan alam dan buatan sekitar rumah
a.       Daftar benda-benda atau barang-barang lingkungan alam dan lingkungan buatan.
b.      Cara tentang pengalaman siswa sebagai anggota keluarga keluarga di rumah.
c.       Daftar tugas sehari-hari siswa dirumah.
d.      Hak dan kewajiban anggota keluarga terhadap lingkungan alam dan buatan hasil pengamatan guru dan siswa.
2.        Konsep antara lain berikutnya
a.         Rumah, lingkungan alam, lingkungan buatan, lingkungan sosial, tanaman, tanah, batu, binatang, jalan, jembatan, manusia, radio, televisi, norma dan sanksi, nilai, kedudukan dan peran, sosialisasi, pembagian kerja, dan sebagainya.
3.        Generalisasi
a.         Disekitar rumah terdapat lingkungan alam  dan lingkungan buatan;
b.        Kebersihan dan keindahan lingkungan rumah ditentukan oleh rasa tanggung jawab setiap anggota keluarga dirumah sesuai dengan perannya masing- masing.
4.        Nilai
a.         Kebersihan, keindahan, kegunanaan, kerjasama dan lain-lain
5.        Sikap
a.         Menghormati peraturan, berdisiplin, mau bekerja sama, bertanggung jawab, menyukai kebersihan, keindahan dan seterusnya.
6.        Keterampilan
a.         Mampu berpikir, menafsirkan, menyaring, dan menganalisis informasi melalui bacaan, diskusi dan lain-lain.
b.        Mencatat keterangan dalam berbagai bentuk.

c.         Wawancara, bertanya, berdiskusi, menjawab pertanyaan dan menjelaskan kepada orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar