MENGKAJI
MATERI IPS DI SD TENTANG FAKTA, KONSEP, GENERALISASI, NILAI, SIKAP DAN
KETERAMPILAN IPS KELAS III
1. Fakta
Fakta adalah hal (keadaan atau
peristiwa) yang merupakan kenyataan yang sungguh-sungguh terjadi dan
terjamin kebenarannya atau sesuatu yang benar-benar ada terjadi. Fakta
adalah segala sesuatu yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa dan
terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Artinya fakta merupakan suatu bukti
terjadinya sesuatu. Bila sesuatu tersebut menyangkut kehidupan masyarakat
banyak dan bersifat sosial, maka fakta tersebut disebut sebagai fakta sosial.
Fakta dapat menyebabkan lahirnya
teori baru. Fakta juga dapat menjadi
alasan untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang sudah ada. Di lain pihak, teori dapat merangkum fakta dalam bentuk generalisasi dan prinsip-prinsip agar fakta lebih mudah dapat dipahami.
alasan untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang sudah ada. Di lain pihak, teori dapat merangkum fakta dalam bentuk generalisasi dan prinsip-prinsip agar fakta lebih mudah dapat dipahami.
Banks (Ischak:2004:2.7) mengemukakan
bahwa fakta merupakan pernyataan positif dan rumusannya sederhana.
Ada kalanya guru juga perlu mencari upaya untuk lebih menjelaskan pengertian
fakta ini dengan cara yang sederhana misalnya dengan memberikan pertanyaan
kepada siswa, seperti berikut:
1) Siapakah teman anda yang
tidak hadir hari ini ?
2) Ada berapa meja belajar
yang ada di ruang ini ?
Jawaban yang dikemukakan siswa atas pertanyaan di atas
merupakan fakta. Dengan demikian, akan disadari bahwa fakta itu amat
banyak dan tak terhitung jumlahnya. Namun, perlu disadari bahwa fakta
bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS. Pengetahuan yang hanya bertumpu pada
fakta akan sangat terbatas. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor sebagai
berikut:
1) Kemampuan untuk mengingat
fakta sangat terbatas
2) Fakta bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan
iklim di suatu kota, perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainya
3) Fakta hanya berkenaan
dengan situasi khusus.
Fakta merupakan salah satu bahan
kajian yang amat penting dalam mata pelajaran IPS. Dengan kata lain bahwa fakta
merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada
kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah
terjadi. Fakta merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa
konsep yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi.
2. Konsep
Konsep merupakan salah satu komponen
dasar yang harus dikuasai untuk mempelajari IPS. Bila beberapa
fakta dikumpulkan dan dilakukan penarikan kesimpulan, maka hasilnya
disebut dengan konsep. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588),
pengertian konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang
ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
Konsep sendiri pun dapat
dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa). Jadi
pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu,
sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama. Konsep
adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian,
kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama.
Contohnya keluarga, maka dalam konsep keluarga itu pasti ada bapak, ibu, anak,
saudara dan lain-lain.
Konsep dapat dinyatakan dalam sejumlah bentuk konkrit
atau abstrak, luar atau sempit. Beberapa contoh konsep yang bersifat konkret,
seperti:
- Manusia
- Gunung
- Lautan
- Daratan
- Rumah
- Negara
- Barang konsumsi
- Pakaian
- Pabrik, dan lain-lain.
Contoh konsep yang bersifat abstrak sebagai berikut:
- Demokrasi
- Kejujuran
- Kesetiaan
- Keadilan
- Kebebasan
- Tanggung jawab
- Hak
- Pertimbangan
- Sistem hukum, dana lain-lain.
Konsep dapat berupa sejumlah fakta
yang memiliki keterkaitan dengan makna atau difinisi yang ditentukan.
Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut atribut, misalnya konsep tentang
sepeda motor dapat dijelaskan dengan atribut berikut :
a.
Kendaraan beroda dua.
b.
Digerakkan dengan mesin.
c.
Berbahan bakar bensin.
3. Generalisasi
Generalisasi merupakan salah satu
konsep dasar yang harus dikuasai untuk mempelajari IPS, karena dalam pembelajaran
IPS banyak konsep-konsep yang bersifat abstrak maupun konkret yang didasarkan
atas fakta yang terjadi di lingkungan sekitar peserta didik.
Hubungan antar dua atau lebih
konsep yang sudah teruji secara empiris dinamakan generalisasi. Oleh karena itu,
generalisasi dapat berbentuk proposisi, hipotesis, inferens, kesimpulan,
pemahaman, atau prinsip.
Untuk lebih jelasnya
tentang kedudukan generalisasi dalam IPS dapat kita simak pada ilustrasi
seperti ini. Makin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat,
maka makin tinggi tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut. Dapat dijadikan
suatu dalil atau teori bahwa, tingkat pendidikan berhubungan positif terhadap
tingkat kesejahteraan. Sedangkan konsep pendidikan dan konsep kesejahteraan
merupakan suatu bahan kajian yang sangat penting dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ciri-ciri generalisasi sebagai berikut:
- Menunjukkan hubungan antara dua konsep atau
lebih.
- Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang
menunjukkan keseluruhan kelas dan bukan bagian atau contoh.
- Tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar
konsep.
- Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas
dasar penalaran dan bukan hanya berdasarkan pengamatan semata.
- Berisi pernyataan-pernyataan yang dapat
dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya diuji berdasarkan bukti-bukti
yang pasti dengan mengguna-kan sistem penalaran dan equity.
4.
Nilai dalam IPS
Nilai
yang dianut seseorang tercermin dari sikapnya. Nilai bersifat utuh, yakni
sistem di mana semua jenis nilai terpadu saling mempengaruhi dengan kuat
sebagai satu kesatuan yang utuh.
Menurut
Kosash Djahari niali juga bersifat abstrak. Oleh karena itu, yang dapat dikaji
hanya indikator-indikatornya saja yang meliputi cita-cita, tujuan yang dianut
seseorang, aspirasi, sikap yang tampak, perasaan yang diutarakan, dan perbuatan
yang dikemukakan.
Nilai
menyangkut ranah afektif yang sangat perlu diajarkan kepada siswa, agar siswa
menerima nilai dengan sadar, mantap, dan dengan nalar yang sehat. Diharapkan
agar para siswa dalam mengembangkan kepribadiannya menuju jenjang kedewasaan
memiliki kemampuan untuk memilih dan menentukan nilai yang menjadi anutannya.
5. Sikap
dalam IPS
Menurut
Thursone sikap adalah keseluruhan dari kecenderungan perasan, pemahaman,
gagasan, dan rasa takut, perasaan terancam, dan keyakinan tentang kesatuan hal.
Menurut
Rochman Natawijaya sikap adalah kesiapan seseorang untuk memeperlakukan suatu
objek, di dalam kesiapan itu pada aspek kognitif, afektif, dan
kecenderungan bertindak. Kesiapan
sendiri merupakan penilaian positif dan negatif dengan intensitas yang
berbeda-beda untuk waktu tertentu, kesiapan itu sendiri bisa berubah-ubah.
6. Keterampilan
dalam IPS
a. Keterampilan
intelektual atau analisis
Keterampilan
ini merupakan kemampuan atau kecakapan siswa untuk melakukan penyelidikan
terhadap suatu peristiwa dengan tujuan untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya.
b. Keterampilan
personal
Keterampilan
ini ada yang bersifat praktis atau keterampilan psikomotorik, seperti
keterampilan berbuat. Keterampilan praktis ini tampak pada hal kemampuan siswa
menggambar, membuat peta, membuat model dan sebagainya.
c. Keterampilan
sosial
Keterampilan
ini melalui kehidupan dan kerja sama, belajar memberi dan menerima tanggung
jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran sosial.
Contoh-contoh
Keterkaitan antara Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap dan Keterampilan
materi IPS SD Kelas III tenten Lingkungan sebagai berikut:
1. Contoh
Fakta dalam materi lingkungan alam dan buatan sekitar rumah
a. Daftar
benda-benda atau barang-barang lingkungan alam dan lingkungan buatan.
b. Cara
tentang pengalaman siswa sebagai anggota keluarga keluarga di rumah.
c. Daftar
tugas sehari-hari siswa dirumah.
d. Hak
dan kewajiban anggota keluarga terhadap lingkungan alam dan buatan hasil
pengamatan guru dan siswa.
2.
Konsep antara
lain berikutnya
a.
Rumah,
lingkungan alam, lingkungan buatan, lingkungan sosial, tanaman, tanah, batu,
binatang, jalan, jembatan, manusia, radio, televisi, norma dan sanksi, nilai,
kedudukan dan peran, sosialisasi, pembagian kerja, dan sebagainya.
3.
Generalisasi
a.
Disekitar rumah
terdapat lingkungan alam dan lingkungan
buatan;
b.
Kebersihan dan
keindahan lingkungan rumah ditentukan oleh rasa tanggung jawab setiap anggota
keluarga dirumah sesuai dengan perannya masing- masing.
4.
Nilai
a.
Kebersihan,
keindahan, kegunanaan, kerjasama dan lain-lain
5.
Sikap
a.
Menghormati
peraturan, berdisiplin, mau bekerja sama, bertanggung jawab, menyukai
kebersihan, keindahan dan seterusnya.
6.
Keterampilan
a.
Mampu berpikir,
menafsirkan, menyaring, dan menganalisis informasi melalui bacaan, diskusi dan
lain-lain.
b.
Mencatat
keterangan dalam berbagai bentuk.
c.
Wawancara,
bertanya, berdiskusi, menjawab pertanyaan dan menjelaskan kepada orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar